Pemasok kaca film Harvakids berfokus pada berbagai jenis pembuatan kaca film khusus sejak tahun 2005.
Ada apa: 19149066195 Surel: marketing@harvakids.com
Perbedaan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Proses Produksi yang Berbeda: Biasanya, film arsitektur diproduksi menggunakan proses pengendapan vakum, yang menghasilkan reflektifitas cahaya tampak yang tinggi dan kemampuan pengendalian matahari yang sangat baik. Namun, reflektifitas tinggi ini tidak cocok untuk aplikasi otomotif karena dapat menyebabkan silau yang intens dan menghalangi visibilitas kaca spion.
2. Bahan Perekat Berbeda: Film otomotif biasanya menggunakan bahan perekat standar (HPR), sedangkan sebagian besar film arsitektur mengandalkan perekat kering bening (CDF) yang menawarkan sifat perekat unggul. Karena perbedaan ini, umur film otomotif biasanya sekitar 3-5 tahun, sedangkan film arsitektur dapat bertahan 10-20 tahun dalam kondisi normal. Jika film otomotif biasa diaplikasikan pada kaca arsitektur, paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat dengan cepat merusak perekatnya, mengakibatkan film terkelupas, memudar, dan retak, sehingga sangat mempengaruhi estetika bangunan.
3. Variasi Ketebalan: Film arsitektur umumnya memiliki ketebalan berkisar antara 2mil hingga 16mil, sedangkan film otomotif biasanya memiliki ketebalan antara 0,8mil hingga 1,5mil.
4. Persyaratan Kandungan Logam yang Berbeda: Film otomotif tidak boleh mengandung lebih dari 5% kadmium-nikel-titanium, sedangkan film arsitektur tidak boleh melebihi 2,5%. Keterbatasan ini sejalan dengan standar lingkungan dan ekologi. Perbedaan ini karena penumpang kendaraan pada umumnya adalah orang dewasa yang sehat dan tidak menghabiskan waktu lama di dalam mobilnya. Sebaliknya, film arsitektur dapat dipasang di ruang perumahan yang dihuni oleh wanita hamil, bayi, dan individu yang rentan. Radiasi dari logam langka dapat menimbulkan efek tertentu pada perkembangan janin dan bayi. Oleh karena itu, film arsitektur harus mematuhi standar ekologi dan lingkungan yang ketat mengenai kandungan logam.
5. Film otomotif dan arsitektur dapat secara efektif memblokir sinar ultraviolet (UV). Namun, lapisan pemblokiran UV berbeda di antara keduanya. Film otomotif menggunakan deposisi lapisan tunggal bertekanan tinggi untuk perlindungan UV, sedangkan film arsitektur menggunakan struktur interlayer vakum yang mengandung elemen jejak seperti thorium, yang memungkinkannya menyerap spektrum cahaya berbahaya dan memodulasi spektrum tersebut untuk kenyamanan visual yang lebih baik.